Rumah Baca Asma Nadia

Spirit berbagi kebaikan

Rumah Baca Asmanadia Majalengka

Memberi adalah menerima yang lebih baik

Rumah Baca Asma Nadia Majalengka

Bahagia karena diberi sesuatu itu biasa, yang luar biasa adalah ketika ada seseorang yang merasa bahagia karena menerima pemberian kita

ASMA NADIA

Karya yang menginspirasi

PECINTA BUKU

Membaca untuk menulis, menulis untuk menebar makna.

Jumat, 21 Januari 2011

MIMPI RBA MAJALENGKA TAHUN 2011

1. Melengkapi legal formal

2. Terbentuk 5 komunitas
    a. Komunitas pena (gambar, sastra, buku)
        (Pengelola RBA adalah "penulis" dengan 4 judul buku, sebuah langkah awal untuk memulai)

    b. Komunitas musik indie
        (Banyak sekali temen-teman remaja yang punya hobi nongkrong pinggir jalan sambil main gitar,
         semoga mereka lebih asyik kalo di sediain tempat kumpul)
    c. Komunitas film indie
        (Kolaborasi musik, penulisan, relawan ketika berkumpul, bisa bikin movie) 
    d. Komunitas bahasa inggris
        (kalo bandara BIJB jadi, jangan sampai masyarakat majalengka kehilangan peluang)
    e. Komunitas tekno (komputer multimedia)
        (sudah memiliki 6 unit komputer sebagai langkah awal)
3. Rekrutment 100 angota dan relawan
4. Menggelar 12 event (Diskusi/nontn bareng/workshop/pelatihan/seminar)
5. Book Drop (1000 buku)

Untuk bapak/Ibu/Akang/Eteh yang ingin "terlibat dalam" mimpi kecil ini, mangga inbok
"nama, alamat, no hp dan keterangan kontribusi"
(jadi relawan, anggota, penyantun, atau apa saja)
Khusus yang punya buku bekas syukur yang baru dan ingin berkontribusi, inbok alamatnya insyaallah di ambil ke tempat
Wasalam

Semoga mimpi tak sekedar mimpi

Senin, 17 Januari 2011

PRA LAUNCHINGA RUMAH BACA ASMA NADIA MAJALENGKA 2

Jumat, 07 Januari 2011

Profil RumahBaca AsmaNadia

Membaca merupakan suatu kegiatan yang dapat menambah wawasan dan mengasah otak untuk semua orang. Kegiatan membaca (teks, literatur) yang dibiasakan sejak dini (baca: anak-anak) sesuai kemampuan dapat merangsang kreativitas dan semangat rasa ingin tahu seseorang.
Sang penguasa alam Allah SWT pun telah memerintahkan untuk banyak membaca. Dalam Al-Qur’an surah Al-Alaq: 1 telah diperintahkan: “Iqro..” yang artinya: “Bacalah”.
Namun tidak semua kalangan di negeri ini dapat merasakan kemudahan memperoleh buku atau jenis literatur lainnya. Kesulitan ekonomi, sulitnya akses menuju pusat literasi, persaingan dengan aneka hiburan lain (misalnya game center) ataupun masih tak terjangkaunya harga buku/majalah, termasuk tak membudayanya kegiatan membaca di sekitar, menjadi sekian dari banyak alasan mengapa tak semua orang dekat dengan kegiatan membaca yang bermanfaat ini.
Rumah Baca Asma Nadia merupakan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) – Perpustakaan Dhuafa – yang diinspirasi oleh sosok Asma Nadia, seorang penulis wanita yang produktif di tanah air—hadir dengan tujuan mulia, yaitu memberi wadah alternatif yang menyediakan buku-buku bacaan untuk anak-anak (dan dewasa), sekaligus sebagai pusat kegiatan yang kreatif para pengunjungnya.
Berawal dari ruangan-ruangan sederhana yang ‘disulap’ menjadi perpustakaan mini, dengan fasilitas seadanya namun rapi, satu persatu Rumah Baca Asma Nadia hadir di tempat-tempat yang membutuhkannya. Telah berdiri Rumah Baca Asma Nadia di wilayah Penjaringan, Bekasi, Yogyakarta, Ciledug, Tangerang, Balikpapan, Gresik, Pekanbaru, Batam, Samarinda, Kebumen, Cigombong-Bogor, dan Tenggarong.
TUJUAN
• Meningkatkan minat baca pada masyarakat (anak-anak, remaja, orangtua)
• Menambah wawasan masyarakat
• Memberikan kegiatan positif kepada lingkungan sekitar RumahBaca
• Memfasilitasi kegiatan berkreasi
sumber :www.rumahbacaasmanadia.com

Profil Pendiri RumahBaca AsmaNadia

Asma Nadia adalah  salah satu penulis best seller yang paling produktif di Indonesia. Dalam waktu 10 tahun ia telah menulis lebih dari 50 buku. Berbagai penghargaan nasional dan regional di bidang kepenulisan juga telah diraihnya al. Pengarang Terbaik Nasional penerima Adikarya Ikapi Award tahun 2000, 2001, dan 2005, peraih Penghargaan dari Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) tahun 2005,  Anugrah IBF Award sebagai novelis islami terbaik (2008), Peserta terbaik lokakarya perempuan penulis naskah drama yang diadakan FIB UI dan Dewan Kesenian Jakarta. Melalui maling list pembacaasmanadia,  Nadia ikut memberdayakan pembacanya, yang sebagian besar perempuan (sesama istri dan ibu rumah tangga) serta generasi muda untuk terlibat dalam gerakan Indonesia Menulis! Hasil dari gerakan itu adalah lahirnya puluhan antologi yang ditulisnya dengan pembaca dan diterbitkan berbagai penerbit.
Dari milis pembacaasmanadia@yahoogroups.com perempuan kelahiran Jakarta 26 Maret 1972 ini, dibantu Sitaresmi Sidharta, dan moderator milis lain, telah memberikan semangat kepada banyak perempuan untuk membaca, sehingga lahir Klub Buku AsmaNadia (KBA) di berbagai kota di tanah air, sebagai kegiatan alternatif yang cerdas, di mana setiap bulan anggota berkumpul dan berdiskusi tentang buku yang telah mereka baca.
Kiprah penulis yang masa kecilnya dihabiskan di rumah kontrakan sederhana di pinggir rel kereta api ini juga merambah ke dunia Internasional. Ia pernah diundang menghadiri acara kepenulisan  di Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Tahun 2006 ia menjadi satu dari dua sastrawan muda Indonesia yang diundang untuk tinggal oleh pemerintah Korea Selatan selama 6 bulan. Undangan yang sama diperolehnya dari Le Chateau de Lavigny (2009) untuk tinggal di  Switzerland.
Sebagai pembicara, Nadia pernah diundang untuk al. pada forum Seoul Young Writers Festival dan The 2nd Asia Literature Forum di Gwangju, serta memberikan workshop kepenulisan di berbagai pelosok tanah air, juga kepada pelajar Indonesia di Mesir, Switzerland, Inggris, Jerman, Roma dan Vatican, serta buruh migran di Hongkong dan Malaysia.
Sekalipun tidak mempunyai gelar kesarjanaan, karena ketika kecil sakit-sakitan (jantung, paru-paru, gegar otak, tumor) ia telah berbicara di hadapan lebih banyak  audience termasuk di berbagai universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, ITB, UNPAD, UGM, IPB, Unsyiah, Universitas Brawijaya, dan lain-lain.
Salah satu cerpennya berjudul: Emak Ingin Naik Haji telah difilmkan dan mendapat anugrah film terpuji dalam Festival Film Bandung. 100% royalti dari buku Emak Ingin Naik Haji Alhamdulillah telah memberangkatkan Ustadz dan Ustadzah yang kurang mampu ke tanah suci, dan semoga kebaikan lain terus bergulir dari buku ini, dengan lebih banyaknya dukungan pembaca. Insya allah.
Sebagian royalti dari buku-buku yang telah ditulisnya dimanfaatkan untuk mengembangkan RumahBaca AsmaNadia, perpustakaan dan tempat mengasah kreativitas bagi anak dan remaja kurang mampu, yang tersebar di Jakarta: Penjaringan, Depok, Ciledug, Manggarai, Bekasi dan Pulau Lancang Besar (kepulauan seribu), selain di Bogor-Cigombong, 3 lokasi di Cianjur,  Gresik, Jogja, Kebumen, Purwakarta. Luar Jawa: Balikpapan, Pekanbaru, Riau, Samarinda dan Tenggarong, dll.
Saat ini selain merupakan  CEO AsmaNadia Publishing House, penerbitan yang didirikannya setahun lalu, Nadia giat menularkan semangat menulis kepada keluarga Indonesia- bersama suami, dan anak-anaknya yang juga telah diajaknya ikut menulis.

Suaminya: Isa Alamsyah telah menulis buku motivasi berjudul No Excuse! Sementara Putri Salsa (13 th), telah memiliki lima buku yang diterbitkan sejak dia berusia 7 tahun, dan merupakan salah satu penulis cilik best seller saat ini. Sedangkan si bungsu Adam Putra Firdaus  (9 th) baru saja meluncurkan buku pertamanya Mostly Ghostly: Memburu Gosip Hantu-hantu. Road show keluarga penulis sudah dilakukan di Jakarta, Tanggerang, Jogja, Malang, Solo, Bogor, dan Surabaya.
Asma Nadia bisa dihubungi melalui:
email: asma.nadia@gmail.com
Facebook: http://www.facebook.com/asmanadia.penulis
Twitter: asmanadia
Website: http://anadia.multiply.com
Sumber : www.rumahbacaasmanadia.com